topmetro.news – Besok, Kamis, ( 22/9) ribuan pelajar di Sumut mengadakan ‘Gerakan Kampanye Baca Koran’ di Sumatera Utara yang digagas pengurus Serikat Perusahaan (SPS) Cabang Sumatera Utara digelar di rumah dinas gubernur, Jalan Sudirman, Kamis pagi.
Ketua SPS Sumut H Farianda Putra Sinik SE didampingi Sekretaris Rianto Aghly dan Ketua panitia Hendrik Prayitno serta pengurus lainnya. Seperti Asih Astuti, M Syahrir, Agus Salim Ujung, Agus Safaruddin Lubis dan Erwin Siregar mengungkapkan hal itu di Kantor SPS Sumut.
“Puncak acara gerakan kampanye membaca koran ini akan dihadiri Gubernur Sumatera Utara, Pak Edy Rahmayadi, Kadis Pendidikan Sumut Asren Nasution. Dan sekitar ribuan pelajar SMA, yang hadir secara langsung maupun mengikuti melalui zoom meeting,” kata Farianda, yang juga Ketua PWI Sumut , Rabu ( 21/09).
Diungkapkan , Farianda Putra Sinik mengimbau masyarakat Sumatera Utara, utamanya kalangan pelajar. Di tengah semakin maraknya pengaruh media sosial, supaya jangan sampai meninggalkan budaya membaca koran.
Sebab, kata Farianda, membaca koran ini sangat penting, karena surat kabar sangat mengedepankan akurasi dalam penyajian berita-beritanya. “Koran harus dijadikan referensi, karena surat kabar ini anti hoax,” tegas Fatianda.
Ditambahkan Farianda, dari segi penyajian beritanya, memang terkesan lebih lambat dari media sosial. Artinya, pemberitaan yang disajikan koran biasanya lebih akurat dan mendalam. Karena selalu mengacu Kode Etik Jurnalistik (KEJ) dan media cetak juga umumnya sudah terterifikasi di Dewan Pers, ujarnya.
Sementara Sekretaris SPS Sumut Rianto Aghly dan Ketua Panitia Hendrik Prayitno menambahkan, sebelumnya SPS Sumut juga sudah menggelar acara Gerakan Kampanye Baca Koran di Kabupaten Serdang Bedagai dan Kabupaten Langkat, yang diikuti seribuan siswa siswi SMP.
“Alhamdulillah, acara di dua kabupaten itu berjalan lancar dan diikuti dengan sangat antusias oleh para siswa di kedua daerah itu. Yang juga dihadiri Wakil Bupati Sergai Adlin Yusri Tambunan dan Plt Bupati Langkat, Syah Affandin,” kata Rianto dan Hendrik.
Sumber | Relis
